Manajemen Strategi

Manajemen strategi erat kaitannya terhadap suatu merek dan pemasaran suatu produk. Penting untuk mengetahui secara detil dari barang yang ditawarkan, agar mendapatkan suatu terobosan strategi jitu sehingga dapat meningkatkan penjualan pada suatu perusahaan.

Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai Manajemen Strategi dan model barang baru telah mengalami perubahan pesat. Begitu juga dengan varian merek yang menjadi ternama. Masing-masing orang memiliki daya beli berbeda. Sebagian besar konsumen lebih cenderung memilih jenis barang bermerek yang terkenal atau sedang nge-trend pada saat itu. Ini merupakan norma alami bahwa manusia cenderung untuk mengubah pola konsumsi mereka dalam situasi yang berbeda.

Guna mempertahankan merek tersebut, banyak perusahaan mempekerjakan individu terampil, seperti pengelolaan manajemen nama besar (merek), dengan tujuan meningkatkan keuntungan. Sumber daya ini merupakan orang-orang terpilih dengan fungsi utama dalam merumuskan rencana pemasaran bagi produk yang dikelola. Namun, para manajer telah menyadari bahwa konsumen sekarang menuntut untuk produk, berfokus pada nilai-nilai khusus sehingga meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek tertentu. Dengan kata lain, konsumen sekarang menuntut mendapatkan merek otentik. Istilah ‘otentik’ dapat didefinisikan sebagai fakta kualitas barang terpercaya.

Agen komersial dan manajer bersama-sama mengolah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan target pasar mereka. Namun, kedua keinginan ini terkadang bertentangan dengan tren terbaru masyarakat terhadap suatu nama barang, seperti misalnya, masyarakat menganggap bahwa suatu barang tersebut sesuai dengan penawaran pada iklan, sementara pihak produsen memberikan penurunan kualitas. Masalah lainnya adalah dalam menciptakan keaslian gambar bagi konsumen. Hal ini dapat menjadi ciri khas dari suatu nama barang, terhadap paradigma konsumen. Misalnya, menampilkan iklan bagi produk kecantikan tubuh ideal, dengan memberikan model dengan postur tubuh ramping, meskipun tanpa mengkonsumsi produk yang ditampilkan. Hal ini akan menciptakan bayangan persuasif pada masyarakat, bahwa dengan menggunakan produk sama, tubuh mereka pun akan segera sama dengan model iklan tersebut. Kemudian perusahaan sama juga memproduksi barang kosmetik lainnya, sehingga menjadikan ciri khas tersendiri bagi merek perusahaan tersebut pada barang-barang kecantikan.

Contoh Manajemen Strategi

Satu contoh nyata dari Manajemen Strategi lainnya adalah merek ternama mie instan yang sering kita konsumsi. Produk ternama sejak lama ini, telah memberikan memori tersendiri bagi masyarakat. Sehingga, meskipun muncul beberapa brand baru lainnya, orang-orang tetap akan menyebutkan nama merek terkenal tersebut, meski maksudnya adalah produk label lain. Beberapa contoh lainnya juga terdapat pada brand air mineral, juga pada brand pasta gigi. Orang akan lebih mudah menyebutkan nama dari brand tersebut, dibandingkan harus menyebutkan istilah ‘air mineral’ atau ‘pasta gigi’.

Sebagaimana disebutkan di atas, perusahaan telah merumuskan banyak strategi untuk membuat produk mereka terlihat dan terdengar otentik. Bisnis tidak selalu membuat asumsi bahwa produk otentik menjadi penanda keberhasilan, karena adanya pandangan berbeda mengenai hal ini. Sebuah produk otentik untuk satu orang mungkin tidak untuk orang lain. Pemasar perlu untuk menunjukkan keaslian dari barang yang ditawarkan, karena banyak sekali beberapa perusahaan memiliki sistem rekayasa, seperti misalnya ‘memiliki berbagai produksi di beberapa negara’, atau ‘brand ternama sejak tahun 1900′ dan lain sebagainya.

Gagasan untuk menciptakan keaslian di kalangan konsumen tidak hanya ditujukan untuk pembuatan laba. Pemasar harus bekerja dengan target pasar mereka untuk mempelajari dan memahami faktor-faktor yang memainkan peran penting dalam target penjualan mereka. Hal ini akan memberikan gambaran bisnis yang lebih jelas seperti bagaimana cara memasarkan produk. Proses menciptakan keaslian akan menjadi efek tidak langsung pada suatu bisnis yang sukses dalam menangkap target pasar mereka. Adalah umum bagi konsumen untuk setia kepada merek-merek yang memenuhi kebutuhan mereka, tidak peduli ternama atau bukan. Setelah konsumen merasa puas terhadap kualitas suatu barang, konsumen akan membuat persepsi mereka sendiri dari produk tertentu dan merek. Persepsi itu lah yang menjadi penyebab utama terbentuknya keaslian untuk produk tersebut.

Fakta bahwa keaslian penting untuk penjualan dan laba perusahaan tidak bisa dipungkiri. Namun, manajer merek dan pemasar harus mengecilkan nilai komersial dari upaya keaslian mereka dan fokus pada kebutuhan target pasar mereka. Dengan kata lain, keasliannya tidak boleh digunakan sebagai alat komersial, melainkan sebagai bukti nyata kepada konsumen. Perusahaan harus melepaskan struktur formal dan kegiatan kerja sehari-hari dalam rangka mempertahankan legitimasi moral, sementara juga tetap menguntungkan, mereka harus memberikan penampilan eksternal (yaitu dalam segi barang) sesuai dengan aturan yang diharapkan masyarakat atau subkultur mereka, sementara secara internal, terus melakukan investasi dalam kualitas, pengetahuan pasar, dan pelanggan informasi inovasi.

 Sumber : http://www.google.com

Pemasaran dan Konsepnya

A. Pengertian Pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

B. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

C. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN

I. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.

2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.

3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.

4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)

5. Andalah yang menentukan (United Airlines)

6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

2. Konsep produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3. Konsep penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

4. Konsep pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep pemasaran sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

6. Konsep Pemasaran Global

Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

SISTEM PEMASARAN

A. Pengertian Sistem Pemasaran

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..

Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :

1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.

2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.

3. Target pasar.

4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).

5. Kendala lingkungan (environmental constraints).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.

B. Macam – Macam Sistem Pemasaran

a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal

Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.

Tujuan :

1. Mengendalikan perilaku saluran

2. Mencegah perselisihan antara anggota saluran

3. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal

Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.

c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda

Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.

b. Kondisi ekonomi.

c. Teknologi.

C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

a. Lingkungan makro ekstern.

Lingkungan makro tersebut ialah:

a. Demografi (kependudukan).

d. Kekuatan sosial dan budaya.

e. Kekuatan politik dan legal.

f. Persaingan.

b. Lingkungan mikro eksternal

a. Pasar (market)

b. Pemasok

c. Pialang (marketing intermediaries)

c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern

Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

STRATEGI PEMASARAN

A. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

B. Macam-Macam Strategi Pemasaran

macam strategi pemasaran diantaranya:

1. Strategi kebutuhan primer

Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:

1. Menambah jumlah pemakai dan

2. Meningkatkan jumlah pembeli.

2. Strategi Kebutuhan Selektif

Yaitu dengan cara :

a. Mempertahankan pelanggan misalnya:

1. Memelihara kepuasan pelanggan;

2. Menyederhanakan proses pembelian;

3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;

b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)

1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)

2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:

1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.

2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.

3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.

4. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

Kesimpulan :

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

Sumber : http://www.google.com

Manajemen Krisis

Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Artinya terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis.
Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil beragam bentuk. Mulai dari bencana alam seperti Tsunami, musibah teknologi (kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang segera (immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai manajemen krisis (crisis management).
Saat ini, manajemen krisis dinobatkan sebagai new corporate discipline. Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Pendekatan yang dikelola dengan baik sebagai respon terhadap kejadian itu terbukti secara signifikan sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat luas akan kemampuan organisasi melewati masa krisis.
Aspek dalam Penyusunan Rencana Bisnis
Setidaknya terdapat enam aspek yang mesti kita perhatikan jika kita ingin menyusun rencana bisnis yang lengkap. Yaitu tindakan untuk menghadapi :
1. Situasi darurat (emergency response),
2. Skenario untuk pemulihan dari bencana (disaster recovery),
3. Skenario untuk pemulihan bisnis (business recovery),
4. Strategi untuk memulai bisnis kembali (business resumption),
5. Menyusun rencana-rencana kemungkinan (contingency planning), dan
6. Manajemen krisis (crisis management).
Penanganan Krisis
Pada hakekatnya dalam setiap penanganan krisis, perusahaan perlu membentuk tim khusus. Tugas utama tim manajemen krisis ini terutama adalah mendukung para karyawan perusahaan selama masa krisis terjadi. Kemudian menentukan dampak dari krisis yang terjadi terhadap operasi bisnis yang berjalan normal, dan menjalin hubungan yang baik dengan media untuk mendapatkan informasi tentang krisis yang terjadi. Sekaligus menginformasikan kepada pihak-pihak yang terkait terhadap aksi-aksi yang diambil perusahaan sehubungan dengan krisis yang terjadi.
Dalam menghadapi krisis dibutuhkan kepemimpinan yang efektif. Sang pemimpin mesti mengetahui tujuan dan strategi yang jelas untuk mengatasai krisis. Tentu harus dilandasi oleh rasa optimisme terhadap penyelesaian krisis. Mintalah dukungan dari semua orang, dan tunjukkan bahwa perusahaan mampu menghadapi krisis yang terjadi ini dengan baik. Tenangkan hati mereka. Ajaklah seluruh anggota organisasi untuk terlibat dalam mencari dan menjalani solusi krisis yang telah disusun bersama.

Sumber : http://www.google.com

Reformasi Struktural Masih Tertinggal

Indonesia dinilai masih tertinggal dalam reformasi struktural sehingga kemampuan untuk bangkit dari guncangan ekonomi belum secepat dan sebaik beberapa Negara lain semisal Korea Selatan. Indonesia sebenarnya sudah dalam jalur yang benar namun kondisi tersebut hanya terjadi pada stabilitas makro, Indonesia belum berada dalam jalur yang benar dalam reformasi struktural. Kapasitas suatu Negara untuk bangkit dari suatu guncangan ekonomi dengan cepat berperan besar dalam mengejar status Negara berpendapatan tinggi. Sejumlah Negara yang mampu keluar dari jebakan kelas menengah (middle income trap) menunjukkan mereka selalu berhasil mengatasi guncangan ekonomi di Negaranya dengan cepat. Contoh terbaik dari Negara yang mampu mengatasi guncangan ekonomi adalah Korea Selatan, sepanjang kurun waktu 1961-2012 Korea Selatan  mengalami tiga kali guncangan ekonomi yakni pada tahun 1979, 1998 dan 2009 namun mereka cepat bangkit untuk mencapai pertumbuhan tinggi. Banyak Negara yang berjuang untuk naik ke kelas lebih tinggi namun kurang memiliki kapasitas untuk mengelola guncangan, akibatnya pertumbuhan mereka sangat pesat tetapi kemudian anjlok.

Indonesia setidaknya mengalami dua kali guncangan ekonomi besar yakni pada tahun 1998 serta 2008 dan Indonesia membutuhkan waktu delapan tahun untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi pada level yang sama sebelum terkena krisis. Bandingkan dengan Korea Selatan yang hanya butuh waktu satu tahun setelah mengalami hal yang sama pada 1998. Dalam mengejar ketertinggalan reformasi strukural banyak hal yang harus dilakukan Indonesia seperti meningkatkan produkivitas tenaga kerja, infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, perlindungan sosial, serta standar hidup. Kapasitas mengatasi guncangan ekonomi semakin dibutuhkan mengingat itu bakal kerap terjadi pada waktu mendatang baik yang datang dari pasar keuangan, pasar komoditas, pasar pangan ataupun bencana. Dengan lalu lintas global yang makin lancar, guncangan ekonomi dari satu Negara juga akan berdampak dengan cepat ke Negara lain.

Indonesia harus keluar dari stabilization trap terlebih dahulu sebelum keluar dari jebakan Negara berpendapatan menengah. Stabilitas Indonesia saat ini hanya terfokus dalam makro ekonomi. Indonesia harus keluar dari stabilization trap karena stabilitas seharusnya tidak menjadi tujuan akhir dari makro ekonomi, makro ekonomi tidak hanya terkait inflasi namun pengangguran dan distribusi pendapatan juga harus menjadi fokus utama. Indonesia saat ini telah dan terus melakukan reformasi struktural namun hasilnya tidak bisa dilihat dalam satu atau dua tahun. Ke depannya Indonesia harus mempersempit reformasi struktural yaitu mengatasi permasalahan infrastruktur dan memperkuat ketahanan pangan dan energi.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Stroke dan Penanganannya

Penyakit tidak menular dan degeneratif salah satunya stroke semakin menjadi ancaman menakutkan bagi warga bumi. Bagaimana tidak, data World Health Statistic 2009 yang dirangkum Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan stroke dan penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab utama kematian di dunia. Meski belum ada data akurat, di Tanah Air diperkirakan ada sekitar 300.000 kasus baru stroke baru setiap tahunnya. Angka insidensi ini dinilai relatif sama dengan kejadian  stroke di Amerika Serikat dan China. Diketahui, saat ini risiko serangan stroke meningkat 10-15 kali. Keadaan ini menanjak tajam bila dibandingkan pada1970 yang hanya sekitar 2,5%. Dan jangan salah, usia penderita stroke semakin muda. Ada yang baru berusia 12 sampai 16 tahun, akibat kelaianan yang dibawa sejak kecil. Namun, paling banyak berumur 30-an tahun. Agar pasien stroke cepat penanganan, diperlukan perhatian dan deteksi dini orang lain, termasuk keluarga dan masyarakat sekitar.

 Penanganan stroke akut hanya bisa di lakukan di rumah sakit, sedangkan di rumah hanya bisa dilakukan deteksi dini atau menenangkan pasien sembari menunggu evakuasi ke rumah sakit. Waktu penanganannya musti cepat. Kalau terserang jantung, berasa sesak dan susah napas, bisa cari pertolongan di sekitar. Kalau stroke, pusat memori dan pusat intelektual yang kena. Stroke disebabkan karena gangguan pembuluh darah di otak, baik berupa sumbatan maupun pecahnya pembuluh darah, bisa mengakibatkan kecacatan bahkan kematian. Waktu amat penting bagi penanganan awal serangan stroke. Pasalnya, pada pasien yang mengalami stroke, kerusakan otak akan berjalan dengan cepat sehingga butuh penindakan yang segera pula. Masa Golden Period bagi penderita stroke adalah tiga jam usai serangan. Time Sensitive, tidak main- main. Karena satu menit dalam serangan stroke, sekitar 1,9 juta sel saraf akan mati. Apabila sebelum tiga jam sudah tertangani, angka keberhasilannya dalam penyembuhan total bisa mencapai 50% setelah dievaluasi selama tiga bulan. Gejala awal dalam penyakit stroke sering disebut dengan singkatan FAST : yaitu Face, Arms, Speech, dan Time. Face maksudnya meminta orang yg dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum dan pastikan apakah wajahnya terlihat simetris atau tidak. Lalu, Arms yaitu dengan meminta orang tersebut megangkat kedua lengan lurus ke depan dan menahannya untuk beberapa detik. Lihat, apakah orang tersebut hanya bisa mengangkat satu lengan dan jika bisa mengangkat keduanya perhatikan juga apakah salah satu lengan turun. Berikutnya Speech,  yaitu meminta orang tersebut untuk mengulang beberapa kalimat terutama yang mengandung banyak konsonan huruf R. Pasien stroke umumnya tidak mampu berbicara jelas dan terdengar pelo atau cadel. Terakhir Time, bila ditemukan salah satu gejala tersebut maka segera hubungi atau bawa pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan stroke terpadu karena setiap detik sangat berharga. Jika cepat tertangani derajat kecacatan pasien stroke dapat ditekan serendah mungkin karena mereka berhak atas kualitas hidup yang optimal.

 Sumber : Harian Seputar Indonesia

Tepat Menangani Cedera Otak

Otak merupakan bagian terpenting dari sistem tubuh, ketika otak terluka atau rusak orang dapat menderita berbagai macam penyakit dan kelainan bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satunya cedera kepala atau dikenal dengan TBI (Traumatic Brain Injury). Menurut data yang dimiliki cedera otak menjadi salah satu penyebab kematian utama di Amerika, yakni mencapai 51.000 kematian per tahun. Traumatic Brain Injury (TBI) bahkan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah kanker dan hipertensi. Otak bisa mengalami cedera karena dua cara. Pertama, ketika kepala terkena benda keras atau sebaliknya dimana bagian serebral korteks bisa terluka dan mengalami lebam. Kedua, ketika kepala mengalami sentakan meskipun kepala tidak terkena benturan sama sekali tapi sel putih di bagian otak bisa mengalami cedera aksonal. Cedera aksonal ini dapat terjadi di pusat otak karena regangan yang berlebihan.

Cedera otak dapat diklasifikasikan menjadi 3 yakni cedera ringan, cedera sedang, cedera berat. Orang dengan trauma otak minimal dapat mengalami cacat seumur hidup dan parahnya menimbulkan kecenderungan bunuh diri. Trauma otak dapat disebabkan oleh dampak langsung atau tidak langsung. Selain menyebabkan kerusakan pada saat cedera, trauma otak pun menyebabkan cedera sekunder yakni terus menerus mengingat berbagai peristiwa dalam tiap jam, menit maupun hari. Proses tersebut termasuk perubahan dalam aliran darah otak dan tekanan dalam tengkorak, kontribusi substansial untuk kerusakan dari awal cedera. Hal ini memungkinkan untuk menemukan treatment terkini yang mampu mengurangi dampak kerusakan yang lebih parah. Penelitian (teknik) yang dipakai untuk mengetahui kerusakan otak adalah computed tomography scan (CT-Scan) dan magnetic resonance imaging (MRI). Pengobatan dalam kasus cedera otak seperti ini biasanya bersifat minimal seperti penggunaan obat-obatan dan pembedahan darurat. Fisioterapi, terapi wicara, dan okupasi terapi juga diperlukan untuk rehabilitasi. Traumatic Brain Injury (TBI) dapat menyebabkan gangguan fisik, kognitif, emosional, perilaku dan pada TBI yang parah dapat menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian. Pencegahan cedera otak tidak ada, hanya harus berhati-hati ketika beraktivitas. Jadi sebisa mungkin jaga dan jauhi kepala serta otak anda dari berbagai bentuk ancaman benturan maupun kecelakaan.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Tingkat Stres Picu Kecelakaan Lalu Lintas

Tingkat stress pengguna kendaraan di kota-kota besar seperti Jakarta yang makin tinggi diduga menjadi pemicu banyak kasus kecelakaan lalu lintas. Kondisi ini terjadi karena kemacetan di jalan yang luar biasa. Contohnya dalam kasus tabrakan maut antara kereta rel listrik (KRL) commuter line jurusan serpong-tanah abang dengan truk tangki pertamina di bintaro yang diduga karena pengemudi truk tangki tidak sabar ketika berada di pintu perlintasan, dalam kasus ini jelas KRL tidak salah namun para pengemudi di negeri ini yang sakit karena tekanan (pressure) di jalan tinggi sehingga cenderung tidak sabar ketika di jalanan. Mayoritas kecelakaan kereta api disebabkan pengendara tidak sabar ketika berada di pintu perlintasan, kemacetan lalu lintas yang terjadi di mana-mana membuat pengemudi kecenderungan tidak dapat mengontrol diri di jalanan. Kasus tabrakan kereta api dengan kendaraan lain saat menerobos perlintasan kereta api sudah sering namun para pengendara tetap kurang menyadari pentingnya keselamatan. Dari berbagai contoh kasus yang terjadi biasanya pengemudi kerap nekat menerobos pada saat jam-jam sibuk (peak hours) terlebih karena padatnya KRL yang melintas pada jam sibuk tersebut, pengemudi terkadang terlalu keberatan hanya untuk menunggu beberapa menit saja dan lebih memilih untuk mempertaruhkan nyawa mereka hanya demi tiba tepat waktu ke tempat yang dituju. Hal yang lebih memikirkan kepentingan pribadi inilah justru terkadang menjadi bumerang dalam berlalu-lintas dan kerap membahayakan nyawa sesama pengguna jalan.

Satu hal yang perlu dikritisi mengenai rawannya kecelakaan di jalan adalah proses sistem uji pembuatan Surat izin Mengemudi (SIM). Longgarnya prosedur pembuatan SIM menjadi salah satu pemicu banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas karena untuk mendapatkan SIM di negeri ini tergolong sangat mudah bahkan banyak pengemudi yang tidak kompeten dalam berkendara namun mereka mengantongi SIM. Kondisi inilah yang memicu banyak kasus kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kesalahan pengendara (human error). Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di masa depan pemerintah dan berbagai lembaga terkait setidaknya harus mulai memperhatikan tingkat kemacetan lalu lintas dan menyiapkan solusi secepat mungkin agar perilaku kurang  sabar dan sembrono pengendara yang membahayakan diri sendiri dan sesama perlahan bisa diredam dan tentunya juga memperketat prosedur dalam proses kepemilikan Surat Izin Mengemudi agar unsur human error yang membahayakan bisa diminimalisir.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Bentengi Tubuh Dengan Probiotik

Bakteri tak selamanya membahayakan kesehatan, di dalam tubuh terdapat juga bakteri baik yang amat bermanfaat bagi kesehatan bahkan salah satunya dapat meningkatkan keseimbangan sistem imunitas untuk mempertahankan tubuh tetap sehat. Kata bakteri identik dengan bayangan mikroorganisme jahat sebagai agen penyebab penyakit dan infeksi padahal tak selamanya bakteri bersifat jahat. Mayoritas bakteri berada pada usus besar sementara sisanya tinggal di usus kecil, spesies yang dominan pada usus besar berasal dari golongan bifidobacterium dan bacteriodes sedangkan di usus kecil banyak terdapat lactobacillus dan streptococcus. Kelompok bakteri ini biasa disebut dengan “probiotik” .

Saluran pencernaan yang terus menerus mengalami paparan sejumlah besar antigen dari makanan dan partikel-partikel yang terhirup kemudian sampai dalam sistem pencernaan karena itu bakteri probiotik bekerja sebagai benteng pertahanan tubuh untuk menghadapi serangan dari lawan. Bakteri baik ini diketahui mampu memproteksi mukosa saluran pencernaan, membantu pencernaan, dan menyediakan nutrisi untuk metabolism tubuh, menghasilkan berbagai vitamin seperti B dan K, serta mencegah diare dan konstipasi. Probiotik ini juga mampu meningkatkan keseimbangan sistem imun tubuh untuk mempertahankan tubuh tetap sehat. Dengan demikian manfaat strain probiotik ternyata tidak hanya mampu menjaga kesehatan bagian usus tapi juga kesehatan secara menyeluruh. Konsep tentang probiotik muncul sejak ilmuwan asal Rusia yaitu Elie Metchnikoff pada 1908 mennyampaikan hipotesisnya bahwa orang Bulgaria memiliki umur panjang dan sehat karena kebiasan mengonsumsi susu yang telah mengalami fermentasi. Dia meyakini konsumsi susu yang difermentasi oleh lactobacillus dapat menyehatkan usus melalui keseimbangan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya dan berkurangnya aktivitas toksin yang dihasilkan mikroorganisme jahat di saluran pencernaan. Konsep ini dibuktikan secara nyata oleh Minoru Shirota yang mengawali studinya pada 1921.

Dengan latar belakang kondisi Jepang yang saat itu sedang menghadapi tantangan perekonomian dan higienitas yang rendah mengakibatkan banyak  anak-anak yang meniggal akibat penyakit infeksi, dia mempelajari mikroorganisme pada usus dan peranannya. Shirota berhasil mengisolasi lactobacillus yang memiliki kemampuan di  dalam menekan pertumbuhan bakteri jahat di saluran pencernaan. Intinya bagaimana mengontrol pertumbuhan bakteri jahat dengan menggunakan bakteri baik. Dengan konsep menjaga tubuh tetap sehat lebih baik dibandingkan dengan mengobati penyakit, shirota mulai mengindustrikan hasil penelitiannya dengan memproduksi susu yang telah difermentasi oleh strain lactobacillus. Sejak saat itu makin banyak penelitian yang mempelajari dampak positif lactobacillus terhadap sistem pencernaan dan ternyata dampak dari sehatnya sistem pencernaan sungguh luar biasa bagi kesehatan tubuh secara umum. Selain itu dari 125 penelitian sudah membuktikan khasiat penggunaan lactobacillus ini pada manusia sekitar 65% bermanfaat bagi pengobatan masalah pencernaan, 18% terbukti dapat menjaga kekebalan tubuh termasuk mencegah kanker , 10% dapat terhindar dari berbagai infeksi dan 7% berbagai manfaat bagi tubuh lainnya.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Softskill Mahasiswa Indonesia Rendah

Pemerintah belakangan ini menganggap jumlah pengangguran intelektual yang semakin banyak dipicu oleh mahasiswa yang memiliki softskill rendah. Hasil riset dari “Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan” bahwa softskill menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam dunia kerja, sedangkan sisanya hardskill atau teori akademik cenderung hanya diambil semasa kuliah. Lulusan perguruan tinggi yang memiliki softskill jauh lebih dibutuhkan ketimbang menguasai bidang keilmuan saja. Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan pun untuk ke depannya meminta ke seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengembangkan pendidikan keterampilan bagi mahasiswanya apalagi pada tahun 2015 akan ada pasar bebas ASEAN di mana pekerja dalam negeri akan terancam dengan berdatangannya para pekerja asing. Untuk mengantisipasi hal itu maka pemerintah menuntut pendidikan tinggi untuk mengembangkan softskill guna meminimalisasi angka pengangguran intelektual itu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dari jumlah 7,17 juta pengangguran sekitar 610.000 orang merupakan pengangguran intelektual yang terdiri dari atas pengangguran lulusan Diploma I/II/III dengan jumlah mencapai 0,19 juta (2,69%) dan lulusan universitas sebanyak 0,42 juta (5,88%). Softskill yang biasanya dibutuhkan dalam dunia kerja seperti managerial skill, komunikasi, kepemimpinan, ataupun disiplin. Praktiknya dapat melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan kegiatan berorganisasi lainnya karena biasanya mahasiswa yang aktif berorganisasi maupun kepanitiaan-kepanitiaan tertentu biasanya memiliki bekal softskill yang lebih baik. Softskill itulah yang akan sangat terpakai dalam dunia kerja baik saat mempromosikan produk perusahaannya, bekerja dalam tim, ataupun dalam melakukan presentasi kerja. Softskill akan membuat SDM semakin kompetitif terlebih jika harus bersaing dengan tenaga kerja asing karena dari data yang dimuat oleh Djarum Foundation alumni yang memiliki kemampuan softskill tercatat 90% mendapatkan pekerjaaan enam bulan setelah kelulusan baik sebagai penerima pekerjaan maupun pembuka lapangan pekerjaan baru.

Sumber : Harian Seputar Indonesia

Etika Bisnis dan Akuntansi

ETIKA BISNIS dan AKUNTANSI

Pengertian Etika

          Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral

          Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)

          Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)

          Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)

Contoh etika yang ada dalam kehidupan sehari-hari :

1. Bersikap jujur terhadap apapun dan siapapun

2. Menggunakan tata bahasa dengan sopan serta santun dalam segala kegiatan

3. Mampu bersikap sabar dan mengontrol emosi dalam segala situasi

4. Berpakaian yang sopan serta pantas

A. Etika Bisnis

Menurut Velasques (2002)
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Menurut Steade et al (1984: 701)
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.

Menurut Hill dan Jones (1998)
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

 

Dalam perkembangannya etika bisnis pun dapat berubah dengan dipengaruhi oleh lingkungannya:

 

Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika

 

Budaya Organisasi

Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan.

 

Ekonomi Lokal

Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin

itu. Disisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka. Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian.

 

Reputasi Perusahaan dalam Komunitas

Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu.

 

B. Etika Profesi Akuntansi

Etika Profesi Akuntansi adalah Merupakan suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus sebagai Akuntan.

 

Prinsip etika yang tercantum dalam kode etik akuntan Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Tanggung Jawab profesi
    Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri.
  2. Kepentingan Publik
    Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan public.
  3. Integritas
    Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
    Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya. Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
  4. Objektivitas
    Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
  5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
    Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.
  6. Kerahasiaan
    Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
  7. Perilaku Profesional
    Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
  8. Standar Teknis
    Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.
    Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

Kode Etik IAI (Ikatan Akuntan Indonesia)

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. .
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

Kredibilitas : Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

Profesionalisme : Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.

Kualitas Jasa : Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

Kepercayaan : Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

 

KESIMPULAN :

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu masyarakat untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu, etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan masyarakat.